Manusia tidak hanya memakan daging yang diperoleh dari hewan kurban seperti kambing atau sapi, tetapi juga memakan tumbuhan. Tumbuhan juga menjadi sumber makanan bagi makhluk hidup, termasuk manusia.
Dalam buku Tafsir Alquran Tematik 'Pelestarian Lingkungan Hidup' yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI mengungkap mengenai fungsi dan manfaat tetumbuhan dan pepohonan.
Dalam salah satu ayat Alquran disebutkan mengenai tumbuh-tumbuhan yang diciptakan oleh Allah. "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu," Surah Abasa Ayat 24-32.
Ayat tersebut menjelaskan makanan yang dikonsumsi oleh manusia sehari-hari. Melalui ayat tersebut manusia bisa mengetahui fase yang dilalui sampai akhirnya manusia dan hewan memperoleh makanan.
Salah satu fase yang dilalui sebelum manusia mendapatkan makanan itu ialah melalui proses hujan terlebih dahulu. Turunnya hujan menyirami Bumi dan terbelahnya tanah ketika tumbuhan mulai keluar.
Tidak hanya itu, keluarnya biji-bijian dan buah-buahan yang dihasilkan oleh tanaman serta padang rumput tempat hewan digembala. Makanan manusia diperoleh baik secara langsung dari tumbuh-tumbuhan, maupun tidak langsung dari hewan dan produk-produknya yang tumbuh dan berkembang dengan memakan tumbuhan.
Demikian pula, ada sejumlah binatang yang tidak memakan langsung tumbuhan, tetapi daging yang juga berasal dari hewan yang memakan tumbuhan.
Pada suatu ekosistem, sumber makanan suatu makhluk berasal dari makhluk lainnya. Misalnya tikus memakan padi yang nantinya tikus tersebut adalah makanan untuk ular. Kecuali tumbuhan, tidak ada makhluk yang dapat memproduksi makanannya sendiri dari alam tanpa sumbangsih dari makhluk lainnya.
Dalam buku Tafsir Ilmi 'Tumbuhan dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan proses fotosintesis. Proses ini melibatkan kloroplas dan tilakoid yang terdapat di dalam kloroplas, organisme yang memberi warna hijau pada daun.
Di dalam kloroplas inilah terdapat klorofil. Organisme ini hanya dapat dilihat bentuk utuhnya melalui mikroskop serta satu-satunya 'pabrik hijau' di Bumi yang dapat mengubah dan menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.
Diperkirakan, setiap tahun proses ini menghasilkan paling tidak 200 miliar ton bahan organik yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan. Alquran menyebut 'pabrik hijau' atau kloroplas itu dengan nama al-Khadir, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi green substance.
Di dalam kloroplas ini tumbuhan memanfaatkan energi matahari untuk mengubah bahan asupan menjadi energi kimia, yang pada akhirnya menghasilkan bermacam bagian lainnya dari tumbuhan itu.
Post a Comment